6 Warisan Karya Budaya Tak Benda Indonesia Untuk Dunia


Warisan Dunia UNESCO memiliki 981 situs, dengan rincian: 759 warisan budaya; 193 warisan alam; dan 29 campuran antara warisan budaya dan alam (karya budaya tak benda).

Di antara jumlah itu, Indonesia menyumbangkan sebanyak 13 buah, dengan rincian: 4 warisan alam; 4 cagar budaya; dan 6 karya budaya tak benda.

1. Wayang (Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity, 2003)

Wayang Beber (https://en.wikipedia.org)

Wayang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya bangsa Indonesia pada 7 November 2003. Wayang sebagai “Karya Agung Budaya Dunia” yang diakui oleh UNESCO bukan hanya wayang Jawa tapi wayang Indonesia, termasuk wayang Bali, wayang golek Sunda, wayang Lombok, dll. Cerita-cerita yang dimainkan berkisah tentang dewa-dewi, persilatan, percintaan dan kepahlawanan yang pertunjukkannya selalu diiringi dengan musik gamelan. Tahun 1950-1960-an adalah puncak kejayaan wayang yang diakui para peneliti Barat, sebagai seni pertunjukan terindah di dunia.

2. Keris (Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity, 2005)

Beragam Keris (http;//gpswisataindonesia.blogspot.com)

UNESCO menyatakan Keris sebagai “Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” pada tanggal 25 November 2005. Keris merupakan senjata tradisional Indonesia yang diyakini mengandung kekuatan supranatural. Raja-raja di nusantara menjadikan keris menjadi senjata pusaka. Keris telah digunakan sejak abad ke-9 dibuat dengan logam dan gagangnya dibuat dari tulang, tanduk atau kayu.

3. Batik (Representatif List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity, 2009)

Beragam Batik Indonesia (http;//gpswisataindonesia.blogspot.com)

Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage), pada tanggal 2 Oktober 2009. Batik dihasilkan dengan proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin panas dengan menggunakan canting. Batik biasanya digambar pada kain katun dan sutra. Kesenian batik telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.

4. Angklung (Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity, 2010)

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Kata Angklung berasal dari Bahasa Sunda “angkleung-angkleungan” yaitu gerakan pemain Angklung dan suara “klung” yang dihasilkannya. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu). Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

5. Tari Saman (Masterpiece of The Oral and Intagible Heritage of Humanity, 2011)

Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tari Saman dari Gayo Lues dan sekitarnya di Provinsi Aceh resmi diakui dan masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang memerlukan perlindungan mendesak UNESCO, pada Sidang akbar tahunan yang dihadiri lebih dari 500 anggota delegasi dari 69 negara, LSM internasional, pakar budaya dan media di Bali pada 24 November 2011.

6. Noken (Representatif List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity, 2012)

Noken yaitu tas tradisional masyarakat papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, pada 4 Desember 2012, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.
Previous Post Next Post