Kawah Putih Penuh, ke Kawah Cibuni Saja!

 

Cibuni di tengah kawah

 

detikTravel Community –  Rasanya belum lengkap liburan akhir pekan ke Ciwidey tanpa melancong ke Kawah Putih. Jangan dulu puas setelah melancong ke sana, karena masih ada Kawah Cibuni yang tak kalah menarik dijelajahi.

Cerita Cibuni adalah cerita tentang keunikan kampung di tengah-tengah kawah. Ya, Cibuni kampung yang hanya dihuni oleh empat kepala keluarga itu memang berada di tengah kawah aktif rangkaian Gunung Patuha.

Jaraknya tak jauh dari Situ Patenggang. Perlu waktu sekitar 15 menitan untuk bisa mencapai gerbang Cibuni. Cibuni terdapat di kawasan Perkebunan Rancabali, bagian Rancabali II. Daerah ini juga disebut Cibuni karena berada di dalam kawasan Perkebunan Teh Cibuni, Ciwidey.

Oleh karena itu, setelah melewati pintu masuk Cibuni yang ditarif Rp 4.000/orang itu, maka kita akan disuguhi pemandangan indah. Ada juga perumahan biru pemetik teh yang berlatar belakang perkebunan teh yang hijau menghampar seperti permadani. Perlu waktu 20 menit dengan berjalan kaki untuk sampai ke Cibuni. Tak perlu khawatir, karena kita akan disuguhi pemandangan yang elok khas Cibuni.

Kondisi jalan masih belum terlalu bagus sebetulnya bisa dilewati motor. Dengan motor akan lebih cepat sampai, asal saja motornya sehat walafiat. Sebab di musim penghujan, jalan akan becek dan justru menyulitkan motor. Jadi masih lebih asyik jalan kaki ketimbang harus mendorong motor di tempat seperti ini.

Cibuni memiliki arti, Ci artinya air, dan Buni artinya tersembunyi. jadi Cibuni artinya air yang tersembunyi. Saya harus sepakat dengan pemberian nama itu, karena lokasinya yang memang agak tersembunyi.

Karena ketersembunyian itu pula mungkin hingga saat ini tak banyak orang mengetahui keberadaan Cibuni. Cibuni masih kalah pamor dibanding tujuan wisata favorit di daerah Ciwidey seperti Kawah Putih, Ciwalini atau Situ Patenggang padahal keunikannya tak jauh beda dengan tempat lainnya.

Ada kabar bahwa Kawah Cibuni akan dikembangkan pula sehingga akan menjadi salah satu tujuan wisata favorit. Saya pikir ada betulnya juga, karena ketika saya mengunjungi Cibuni sedang ada proses pelebaran jalan.

Tidak seperti Kawah Putih, orang bisa melihat dan mendekati kawah sampai betul-betul dekat. Bahkan kalau mau, bisa juga berendam. Namun ingat, airnya sangat panas, panasnya bisa mematangkan telur dalam beberama menit saja.

Sehingga untuk berendam perlu dicampur dengan air dingin. Untungnya penduduk kampung Cibuni telah menyediakan pancuran pemandian yang sudah dicampur sehingga menghasilkan air yang hangat. Untuk yang berniat berobat dengan air panas Cibuni, menurut mitosnya haruslah mendapat ijin dari sesepuh kampung sehingga dengan demikian proses berobat bisa maksimal

Fasilitas yang tersedia di Kawasan Cibuni juga sudah cukup memadai. Selain ada toilet umum, ada juga musala kecil dan warung-warung yang bisa menjadi pilihan untuk sedikit mengganjal perut.

Jika tak mau kehujanan ya harus membawa payung atau memilih waktu yang tak bersamaan dengan hujan turun. Kalau sudah di Cibuni nikmati saja keindahannya yang masih tergolong asli sebelum ada pengembang yang mengubah keasriannya.

http://travel.detik.com/read/2013/06/13/185000/2268037/1025/2/kawah-putih-penuh-ke-kawah-cibuni-saja

Previous Post Next Post