Camilan Khas Demak Jawa Tengah

Brayo

Kota Demak, adalah kesultanan atau kerajaan islam pertama di pulau jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah (1478-1518). Raden Patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit yang menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan ini didapatkan dari Walisanga, yang terdiri atas sembilan orang ulama besar, pendakwah islam paling awal di pulau jawa. Kelanjutan Kerajaan Islam kearah selatan Kota Demak, yaitu Kerajaan Mataram Islam yang dipimpin oleh Panembahan Senopati, di Kota gede, Yogyakarta.

Kota Demak, dikenal juga dengan sebutan Kota Wali, terletak di daerah pesisir pantai utara pulau Jawa, sehingga banyak camilan berbahan dasar dari ikan, namun juga terdapat camilan yang adanya hanya pada bulan puasa.

Kue Rangin


Kue Rangin berbahan dasar ketan dan kelapa parut, merupakan camilan legendaris kota Demak, sudah dikenal sebelum tahun 50-an. Pusat pembuatan Kue Rangin di di kecamatan Wonosalam, yaitu Desa Lempuyang, ploso, karangsambung dan sekitarnya.

Kue rangin berkonotasi angin-angin atau ilir-ilir, karena bentuknya juga seperti kipas berbentuk kotak., dan pembuatan kue rangin pun masih sangat tradisional dan mempunyai ciri khas tersendiri.

Biasanya masyarakat sudah mempersiapkan bahan-bahan guna pembuatan kue rangin dalam rangka menyambut kedatangan bulan puasa penuh berkah untuk dihidangkan di ruang tamu, bahkan hampir setiap rumah ada kue rangin dan setiap menjelang lebaran idul fitri atau syawalan.

Krupuk Catak

Kerupuk Catak (https://ceritaperut.com)

Merupakan krupuk yang terbuat dari paru paru ikan segar yang diolah menjadi krupuk dengan proses alami yang di lakukan oleh nelayan pesisir demak sehingga menghasilkan cita rasa krupuk khas yang sangat langka dengan rasa yang sangat enak dan gurih tanpa bahan pengawet sangat cocok buat oleh oleh, cemilan, teman makan anda.

Kerupuk Udang Tambak

Kerupuk Udang Tambak (https://ceritaperut.com)

Kerupuk dengan bahan utama udang tambak ini sangat kaya protein dan bergizi. Kerupuk udang tambak ini terbuat dari bahan udang segar yang di ambil langsung dari hasil para petani tambak pesisir demak. Diolah dengan cara alami tanpa bahan kimia dan tanpa bahan pengawet sehingga menghasilkan citarasa yg tinggi dan tahan lama .krupuk udang tambak rasanya enak, gurih dan renyah sehingga sangat cocok buat cemilan, teman makan nasi.

Brayo

Brayo (https://kesemat.blogspot.co.id)

Brayo, merupakan produk Mangrove, di Desa Bedono, Demak, dibuat dari bunga Avicennia yang digoreng lalu diberi campuran garam, gula dan bumbu-bumbu lainnya, serasa seperti brondong-jagung-manis. Brayo lainnya, yang diolah dari buah Api-api yang dikukus, diparuti dengan kelapa, persis seperti melinjo kukus yang gurih.

Wingko Salem (*)

Kata salem pada wingko ini diambil dari nama buah salamah karena rasanya yang dikenal manis. Merupakan camilan dari tepung ketan kemudian diberi, kelapa, gula diurap dan garam sedikit, Bahan tersebut lalu di oven. Namun oven yang dimaksud di sini secara tradisional. Yaitu dimasak di dalam kendil dan dipanaskan dengan kayu bakar, jadi semua secara tradisional dan alami. 

Rasa wingko salem produksi Ny Ninik ini terbilang khas. Wanita yang tinggal di Desa gedangan RT 3 RW 4, Kecamatan Mijen, Demak ini mengaku makanan produksinya berasa gurih dan lezat.

(*) Tambahan
Previous Post Next Post