Horas Sahabat GPS Wisata Indonesia, wisata belanja kali ini ke Kota Medan, mungkin juga anda berkeinginan untuk mempelajari bahasa batak disini. Dengan berbekal bahasa Batak minim ada baiknya lho, biar makin akrab sewaktu berbelanja.
Kota Medan di kenal dengan kulinernya, mungkin tak akan ada yang menandingi kenikmatannya, juga terkenal dengan buah duriannya.
Layaknya beberapa kota besar lainnya di Indonesia, Medan juga punya tempat yang menjadi surga berbelanja. Disusun kembali GPS Wisata Indonesia dari berbagai sumber, inilah tempat-tempat yang wajib anda kunjungi jika ingin berbelanja murah di Medan:
1. Pajak Ikan Lama
Pajak Ikan Lama (https://firstyayushagp.files.wordpress.com)
Biasanya orang Medan menyebut pasar tradisional, dengan pajak. Padahal, menurut kamus Bahasa Indonesia, pajak berarti upeti. Ya, orang Medan memang juga ahlinya menciptakan istilah baru.
Tempat ini memang merupakan kawasan pasar ikan yang cukup besar. Saking besarnya, Pajak Ikan Lama adalah pasar ikan nomor satu di Sumatera Utara. Tapi saat ini pemandangan pasar ikan dan bau amisnya tidak akan tercium. Kawasan ini sudah disulap menjadi surga belanja tekstil di Medan. Di sini, hampir semua jenis kain terbaru mulai dari jenis renda, tile, kain lokal sampai impor dapat Anda temukan dengan mudah. Jika Anda ingin mencari ulos, kain tradisional Batak, tempat inilah yang harus Anda tuju. Selain pilihannya yang sangat banyak, harga juga termasuk paling miring jika dibandingkan berbelanja di pasar-pasar lainnya. Lokasinya pun sangat mudah ditemukan. Posisinya berada di pusat kota, tepatnya di belakang Lapangan Merdeka Medan. Bagi yang hobi berbelanja kain, Pajak Ikan Lama sangat direkomendasikan.
2. Pajak Melati (Monza)
Pajak Melati (https://firstyayushagp.files.wordpress.com)
Pajak Melati berada di Jalan Flamboyan Raya, berdekatan dengan persimpangan menuju Tanjung Anom. Kawasan ini juga mencakup kawasan Jalan Sakura Raya yang aksesnya bisa langsung menuju Asam Kumbang, Kampung Lalang dan menuju Binjai.
Layaknya pasar tradisional, Pajak Melati merupakan pusat perbelanjaan sembako dan keperluan rumah tangga. Tapi, terdapat banyak kios-kios penjual pakaian bekas impor atau biasa disebut 'monza'.
Walaupun barang bekas, tapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan barang baru. Aneka barang yang dijual di sini meliputi tas, sepatu, pakaian, dan pernak-pernik lainnya. Barang-barang tersebut juga masih banyak jenisnya, misalnya tas kulit, tas sekolah, sepatu kulit, baju batik, rok, boneka, dan lain-lain dengan berbagai warna, model dan ukuran.
Hampir satu dekade, Pajak Melati dikenal sebagai salah satu kawasan penjualan monza terbesar di Medan, selain itu ada di Plaza Mangonsidi, Pajak Simalingkar dan Pajak Helvetia.
3. Pasar Petisah
Pasar Petisah (https://panduanwisata.com)
Pasar Petisah terletak di Jalan majapahit ini, di pusat kota Medan, merupakan pasar tradisional di Medan yang bersih dan terawat. Pasar ini menjual aneka bahan pangan, kebutuhan pokok, pakaian, barang elektronik, dan jajanan pasar.
Selain karena harganya yang murah, banyak barang kerajinan khas Medan dijual disini, seperti anyaman, patung, gelang dan pernak-pernik lainnya. Jika anda ingin membeli oleh-oleh pakaian untuk keluarga anda, pasar ini menyediakan berbagai macam kebaya dengan warna dan model yang beragam. Ya namanya pasar tradisional, walaupun harga yang ditawarkan mahal, namun tawar menawar adalah hal yang pasti.
4. Jalan Ahmad Yani
Salah satu sudut di Jalan Ahmad Yani (indonesia.travel)
Pulang traveling tanpa membawa oleh-oleh suvenir, pasti terasa ada yang kurang. Anda tak perlu bingung, datang saja ke Jalan Ahmad Yani yang berada tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Medan. Jika berjalan kaki, hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja. Jalan Ahmad Yani memang surganya suvenir. Di sini ada beberapa toko yang menjual kerajinan tangan dan aneka barang lain khas Medan. Suvenir yang paling sering dicari wisatawan adalah ukiran tangan dari daerah Danau Toba dan Bukit Lawang. Selain suvenir, di sini juga ada toko yang menjual barang-barang antik. Tidak jarang wisatawan yang datang justru mencari barang yang kebanyakan sudah berumur tersebut untuk sekadar dikoleksi.
5. Pajak Central
Pasar ini terletak di Jl. MT. Haryono, sekitar 3 km dari pusat kota. Pasar ini berdiri tahun 1932, wow, sudah tua ya…
Sesudah mendapat oleh-oleh Suvenir, anda perlu juga membawa oleh-oleh makanan khas Medan, atau masih berkeinginan menambah Suvenir dengan macam lainnya ya di Pajak Central atau Pusat Pasar Medan, merupakan tempat dimana dijual aneka macam produk, mulai makanan, pakaian, sayuran, buah-buahan, pernak-pernik khas Medan, seperti kalung, cincin, dan lain-lain.
Juga pasar ini terkenal dengan los-los ikan asin, macam-macam ikan asin dijual disini, ada teri, ikan pari, ikan asin potong, dan lain-lain.
Jangan sungkan untuk menawar setengah harga, karena biasanya barang akan terjual dengan menaikkan harga dari setengah harga.
Pajak Singkong, Belawan Medan (https://northsumatera.info)
Pajak Singkong terletak di jalan Simalungun dan Jalan Veteran, Belawan, Medan, merupakan kawasan Sentra Keramik Impor.
Sebagai pelabuhan internasional, banyak kapal-kapal asing yang berlabuh di Pelabuhan Belawan, seperti dari Singapura, Hongkong atau Italia. Para ABK kapal-kapal tersebut biasanya datang dan menawarkan kristal dan keramik-keramik cantik tersebut kepada para pedagang di Belawan. Bentuknya beragam, ada gelas, tempat kue, guci, vas bunga, lampu gantung dan berbagai model hiasan lainnya.
Barang-barang kristal bermerek internasional seperti Bohemia dan Ciharges itu biasanya dijual dengan harga mulai Rp 100.000 hingga puluhan juta rupiah. Sedangkan untuk keramik, biasanya jenis keramik pilar dengan motif-motif Cina, harganya mulai Rp 5.000 hingga jutaan rupiah. Jika dibeli di mal atau plaza, harganya bisa lebih mahal.
(*) Tambahan
Tags:
Wisata Belanja