Wisata Sejarah Yogyakarta (2 dari 2)

Oleh Tri Agus Yogawasista

2. Museum

Kota Yogyakarta dengan luas yang hanya 32,5 km2 memiliki potensi museum yang cukup besar. Ada 24 museum yang berdiri di kota budaya ini, jumlah yang cukup fantastik dengan angka 8.5% dari 275 museum yang ada di Indonesia. Tak ayal kalau nanti Yogya akan menjadi Kota Museum.

Pemkot Yogyakarta saat ini sedang mencanangkan program Friends Of Museum. Melalui program yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta para pelajar dan masyarakat luas diajak untuk mencintai museum sebagai sarana transformasi nilai, ilmu pengetahuan dan informasi.

Kotamadya Yogyakarta


1. Museum Keraton Ngayogyakarta
Alun-Alun Utara, Yogyakarta
Koordinat GPS : 7° 47' 4.09" S, 110° 21' 42.01" E

Museum ini juga disebut juga Museum Pagelaran dan Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningkrat, hanya bagian luar dari Kraton.

Museum Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki koleksi antara lain relief mengenai perjuangan Pangeran Mangkubumi, serta relief tentang perjuangan Sri Sultan Hamengku Buwono.

Selain itu, juga terdapat koleksi foto serta lukisan Sultan terdahulu, kereta, pakaian adat serta peralatan upacara dan tempat penobatan raja

Jam buka museum:
Tiap hari Jam 08.00-14.00 WIB

Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Komplek Kraton, Yogyakarta

2. Museum Hamengkubuwono IX
Alun-Alun Utara, Yogyakarta
Koordinat GPS: 7° 48' 28" S, 110° 21' 51" E

Meja Kerja HB IX

Di ruangan Museum Sri Sultan HB IX ini, dipamerkan koleksi pribadi seperti meja kerja, peralatan tulis menulis, piagam-piagam, jam dinding, bintang jasa, lencana, hingga koleksi maklumat HB IX bersama Paku Alam VIII tentang penggabungan Kerajaan Kasultanan dan Pakualaman ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Koleksi yang dipamerkan cukup terawat dengan baik dan selalu dijaga oleh petugas agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jam buka museum:
Tiap hari Jam 08.00-14.00


3. Museum Kereta Kraton
Jl. Rotowijyan, Kadipaten, Kraton, Yogyakarta
Koordinat GPS: 7° 48' 17.27" S, 110° 21' 46.59" E


Museum ini di rintis oleh Sri Sultan HB VIII. Museum ini memiliki koleksi Kereta-kereta yang pernah di gunakan oleh para raja jaman dulu, seperti: Kyai garuda yeksa, Kyai jaladara dan Kyai kanjeng jimat.


Jam buka museum:
Tiap hari Jam 08.00-15.00

4a. Museum Sonobudoyo, Unit I 
Jl. Trikora No. 6, Yogyakarta
Telp.: (0274) 385 664
Koordinat GPS: 7° 48' 9.1" S, 110° 21' 50" E

Sampai saat ini Museum Sonobudoyo memiliki puluhan ribu koleksi, atau tepatnya 42.698 buah koleksi yang dibagi menjadi 10 kategori, yaitu: koleksi biologi, geologi, etnografi, arkeologika, mumismatika, historika, filologika, keramologi, seni rupa, dan teknologika. Merupakan museum budaya yang lengkap setelah Museum Pusat Jakarta.

Museum Sonobudoyo Unit I, Jl. Trikora, Yogyakarta

Jam buka museum:
Selasa s/d Kamis: Pukul 08.00-13.00 WIB
Jumat & Sabtu : Pukul 08.00-11.00 WIB
Minggu : Pukul 08.00-12.00 WIB

Museum Sonobudoyo Unit 2, Jl. Wijilan, Yogyakarta (obyekwisatakita.blogspot.com)

4b. Museum Sonobudoyo, Unit II 
Dalem Condrokiranan
Jl. Wijilan PB 1/2A, Yogyakarta.
Telp.: (0274) 373617
Koordinat GPS:

Museum Benteng Vredeburg (Perdamaian) - jogjatrip.com

5. Museum Benteng Vredeburg
Jl. Ahmad Yani No. 6, Yogyakarta
Telp.: +62 274 586 934, +62 274 510 996, Fax: +62 274 586 934
Koordinat GPS: 7° 48' 1" S, 110° 21' 56.2" E

Di dalam bangunan benteng terdapat ratusan diorama yang menggambarkan tentang perjuangan rakyat Indonesia sebelum proklamasi kemerdekaan hingga masa orde baru. Selain itu, terdapat juga koleksi benda-benda bersejarah, foto-foto, dan lukisan tentang perjuangan nasional dalam merintis, mencapai, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan Indonesia. Diorama dan koleksi benda-benda bersejarah tersebut dilengkapi dengan tulisan yang berisikan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa itu.


6. Museum Anak "Kolong Tangga"
Teras lantai II, Taman Budaya Yogyakarta.
Jl. Sriwedani No. 1, Yogyakarta.
Telp.: (0274) 561 914
Koordinat GPS : 7° 47' 57.37" S, 110° 22' 4.43" E

Apabila berkunjung ke Gedung Pertunjukan (Concert Hall) Taman Budaya Yogyakarta—pusat pameran karya seni dan pertunjukan budaya (dulu, pada masa Belanda berkuasa kawasan ini bernama Gedung Sociteit Militair), yang terletak di lantai dua, Anda akan terkejut menemukan sebuah museum yang nyempil di tengah gedung tersebut. Letak museum ini unik, karena persis berada di kolong tangga—dua tangga ulir menuju ke Gedung Pertunjukan.

Karena letaknya yang unik inilah, pihak pengelola memberi nama museum ini sebagai Museum Anak Kolong Tangga. Tak hanya letak, konsep dari museum berkategori museum pendidikan anak ini juga tergolong berbeda dari museum pada umumnya di Indonesia. Ia memadukan konsep museum yang memamerkan koleksi dengan museum yang interaktif bagi siapapun. Hal ini seiring dengan tujuan pendirian museum, yakni menjadikan museum sebagai wadah kreativitas anak-anak dari kalangan keluarga menengah ke bawah (Kuswanto, 2008).

Anak-Anak sedang bermain Dakon (Congklak)

Museum ini berdiri berkat keprihatinan seorang seniman berkebangsaan Belgia bernama Rudi Corens yang melihat para remaja dan anak-anak Indonesia saat ini cenderung melupakan tradisi dan budaya bangsa sendiri, terutama pada mainan (toys) dan permainan tradisionalnya (games). Karena itu, Rudi merasa harus melakukan sesuatu untuk anak-anak di Indonesia. Berbekal penjelajahannya di Indonesia selama lebih dari 15 tahun dalam mengoleksi mainan anak tradisional dan juga buku-buku kuna, maka Rudi kemudian menggagas pendirian museum yang fokus pada anak-anak. Sekitar 700 koleksi mainan dan buku sebagai modalnya, ia lantas menggandeng sejumlah tokoh untuk membantu dalam mewujudkan pendirian Museum Anak Kolong Tangga.

Tercatat sejumlah tokoh yang telah berperan besar dalam pembangunan museum ini, antara lain Dyan Anggraini (Kepala Taman Budaya Yogyakarta), Anggi Minarni (Kepala Karta Pustaka Yogyakarta), dan Poppy Dharsono (perancang budaya senior dan pengusaha yang peduli dengan pendidikan anak). Mereka bersama Rudi kemudian mendirikan sebuah yayasan yang kini bernama Yayasan Dunia Damai dengan motto “Yayasan Untuk Semua Anak” di mana Popy Dharsono sebagai presidennya dan Rudi Corens sebagai kurator sekaligus direktur museum (Kuswanto, 2008). Akhirnya, pada 2 Februari 2008, museum ini diresmikan dan dibuka untuk umum.

Museum Anak Kolong Tangga mencoba untuk tidak sekedar menyajikan, melainkan juga menjadikan museum sebagai pusat konservasi serta promosi seni kerajianan tradisional mainan-mainan kuno dan permainan rakyat. Museum yang memiliki perpustakaan dan kantor sekretariat di daerah Jalan Tamansiswa, Yogyakarta ini dihidupi oleh beberapa volenter dari berbagai disiplin, yang umumnya mahasiswa. Kendati belum memiliki tenaga ahli dan sumber dana yang memadai, Museum Anak Kolong Tangga tetap menjadi wahana penting bagi kita untuk melestarikan mainan-mainan yang semakin langka ditemui, terutama di Indonesia.

Sumber: jogjatrip

Museum Bahari (panduanwisata.com)

7. Museum Bahari 
Jl. RE. Martadinata No. 69, Wirobrajan, Yogyakarta.
Koordinat GPS:

(panduanwisata.com)

8. Jogja Nation Museum (JNM) 
Jl. Prof. Ki Amri Yahya No. 1 Gampingan, Wirobrajan, Yogyakarta
Telp.: (0274) 586 105
Koordinat GPS: 7° 47' 59" S, 110° 21' 12.9" E

Jogja Nation Museum menempati bekas Kampus Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) atau sekarang Institute Seni Indonesia (ISI).

Kompleks bangunan seluas 1,4 ha ini menjadi ruang berkarya para seniman sekaligus menjadi tempat diskusi dan pameran seni. Beberapa ruang pamer yang ada di JNM antara lain Ruang Fine Art Museum Gallery, Pendopo Ajiyasa, Ruang Seni Situs Patung, dan Ruang Situs Kriya. Selain ruang pamer, di kompleks JNM juga terdapat art shop, kantin, dan free hot spot area.

Sumber: yogyes

9. Museum Monumen Pangeran Diponegoro 
"Sasana Wiratama"
Jl. HOS. Cokroaminoto TR III/430, Tegalrejo, Yogyakarta 55244..
Telp.: (0274) 622 668
Koordinat GPS: 7° 47' 12.7" S, 110° 21' 5" E

Museum Perjuangan Yogyakarta (id.wikipedia.org)

10. Museum Perjuangan Yogyakarta
Jl. Kolonel Sugiono No. 24, Yogyakarta.


11. Museum Sandi 
Gedung Museum Perjuangan Yogyakarta (Lantai II)
Jl. Kolonel Sugiyono, No 24, Yogyakarta.


12. Museum Puro Pakualaman
Jl Sultan Agung, Yogyakarta.
Koordinat GPS: 7° 47' 43.28" S, 110° 22' 31.23" E

Jam buka museum:
Senin – Minggu, pukul 8.00 – 14.00 WIB.


13. Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman
Jl. Bintaran Wetan No. 3, Yogyakarta 55111
Telp.: (0274) 376 663
Koordinat GPS: 7° 48' 8.7" S, 110° 22' 30.9" S

"Anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapapun juga" (Panglima Besar Jenderal Sudirman).

Rumah yang terletak di Jalan Bintaran Wetan no.3 Yogyakarta, merupakan bekas kediaman Panglima Besar Jenderal Sudirman yang sekarang menjadi Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman. Sasmitaloka dalam bahasa Jawa berarti tempat untuk mengingat, mengenang. Museum ini merupakan tempat untuk mengenang pengabdian dan pengorbanan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Sumber: forumsebelah


14. Museum Biologi UGM
Jl. Sultan Agung No. 22, Yogyakarta.
Telp/Fax. (0274) 376740
Email : mus_bio@ugm.ac.id
Koordinat GPS: 7° 48' 6" S, 110° 22' 27.1" S

Jam buka museum:
Senin – Kamis jam 07.30 – 13.30 WIB
Jum’at             jam 07.30 – 11.00 WIB
Sabtu              jam 07.30 – 12.00 WIB
Minggu            jam 08.00 – 12.00 WIB
Hari Libur Nasional Tutup

Beberapa koleksi merupakan koleksi binatang langka dan wajib dilindungi, misalnya komodo, harimau, beruang madu, trenggiling, burung cendrawasih, dan buaya putih. Adapun koleksi tumbuhan meliputi koleksi tumbuhan rendah (Cryptogamae) sampai dengan koleksi tumbuhan tinggi (Spermatophyta) yang diawetkan dalam bentuk herbarium kering (1672 species dari 180 familia) dan herbarium basah (350 buah).

Museum Dewantara Kirti Griya

15. Museum Dewantara Kirti Griya
Jl. Taman Siswa 31, Yogyakarta.
Telp.: +62 274 389 208
Koordinat GPS: 7° 48' 16.65" S, 110° 22' 41.74" S  

Nama Dewantara Kirti Griya berarti tempat atau rumah yang berisi karya-karya dan rekaman perjuangan Ki Hadjar Dewantara.

Dunia pendidikan tanah air tidak terlepas dari peran RM. Suwardi Suryaningrat, cucu Paku Alam III, yang lebih dikenal dengan nama Ki hajar Dewantara. Tanggal kelahirannya kemudian diperingati bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Rumah kediaman sang tokoh lantas diabadikan menjadi Museum Dewantara Kirti Griya, yang berarti rumah yang berisi hasil kerja keras Ki Hajar Dewantara.

Jam buka museum :
Hari Selasa – Kamis    :   08.00 - 13.30,
Hari Jumat                  :    08.00 - 11.00, dan
Hari Sabtu                  :    08.00 - 13.00 WIB

Museum dan Kebun Binatang Gembiraloka (jogjacitydirectory.com)

16. Museum Kebun Raya Gembiraloka
Jl. Kebunraya No. 2, Yogyakarta.
Telp.: (0274) 373 861 Fax. (0274) 384 666.
Koordinat GPS : 7° 48' 8.08" S, 110° 23' 53.70" E

Museum ini merupakan bagian dari kebun raya dan kebun binatang kebanggaan kota Yogyakarta. Di dalamnya, Anda dapat melihat berbagai koleksi berjumlah 1.323 ekor binatang dari 220 jenis satwa dan 34.747 jenis tumbuhan. Beragam kolekso tersebut ditampilkan dalam wahana-wahana interaktif yang dapat menambah informasi Anda. Dengan berwisata di museum ini Anda dapat menikmasi kekayaan ragam hayati Indonesia serta mengajarkan Anda untuk senantiasa mencintai dunia flora dan fauna.

Jam buka museum:
Senin-Minggu pukul 7.30-17.30 WIB

Museum Batik Yogyakarta

17. Museum Batik Yogyakarta
Jl. Dr. Sutomo 13A, Yogyakarta.
Telp: +62 274 562 338
Koordinat GPS : 7° 47' 9" S, 110° 22' 37.84" E

Museum Batik Yogyakarta menyimpan lebih dari 1.200 koleksi perbatikan yang terdiri dari 500 lembar kain batik tulis, 560 batik cap, 124 canting (alat membatik), 35 wajan, dan bahan pewarna termasuk malam. Wisatawan yang berkunjung ke museum ini akan mendapatkan banyak penjelasan mengenai kain batik, mulai dari proses pembuatan, alat-alat dan bahan yang digunakan, hingga nama-nama dan arti dari motif kain batik. Tak hanya itu, wisatawan yang tertarik untuk belajar membatik bisa praktek membatik di tempat ini.

Batik tertua yang dimiliki oleh museum ini adalah batik yang dibuat pada tahun 1840. Sedangkan koleksinya yang terkenal antara lain Kain Panjang Soga Jawa (1950-1960), Sarung Isen-isen Antik (1880-1890) buatan EV. Zeuylen dari Pekalongan, dan Sarung Panjang Soga Jawa (1920-1930) buatan Nyonya Lie djing Kiem dari Yogyakarta.

Jam buka museum :
Senin hingga Sabtu, mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB

Sumber: jogjatrip


18. Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama"
Jl. Jend. Sudirman No. 75, Yogyakarta.
Koordinat GPS : 7° 46' 57.67" S, 110° 22' 32.33" E

Jam buka museum :
Senin sampai dengan kamis, mulai pukul 08.00 - 13.00 WIB
Jum’at mulai pukul  08.00 - 11.00 WIB
Minggu mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB
Sabtu dan libur hari besar nasional tutup


RS dan Museum Mata Dr. Yap

19. Museum R.S. Mata "Dr. Yap"
Jl. Cik Di Tiro No. 5, Yogyakarta.
Telp.: (0274) 562 054, 547 448

Museum Pendidikan Indonesia UNY (jogjatrp.com)

20. Museum Pendidikan Indonesia
Jln. Colombo No 1, Karangmalang, Depok, Sleman, Yogyakarta
Koordinat GPS : 7° 46' 27.67" S, 110° 23' 15.69" E

Jam buka museum:
Senin – Kamis, pukul 07.30 – 15.00 WIB.
Jumat pukul 07.30 – 13.30 WIB.
Hari Sabtu dan Minggu libur

Museum Pergerakan Wanita (tembi.org)

21. Museum Pergerakan Wanita 
Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama
Jl. Laksda Adisutjipto No. 88, Yogyakarta.

Museum Affandi (griyawisata.com)

22. Museum Affandi
Jalan Laksda Adisucipto 167, Yogyakarta
Telp: +62 274 562 593, Fax.: +62 274 562 593
Koordinat GPS : 7° 47' 58.6" S, 110° 23' 46.8" E

Untuk lebih terperinci Museum Maestro Affandi, silahkan klik disini.


23. Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala"
Jl. Kolonel Sugiyono, Komplek Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta


24. Museum Geoteknologi Mineral
Kompleks Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPN "Veteran")
Jl. Babarsari No. 2, Tambakbayan, Yogyakarta.

Kabupaten Sleman

Peta Indonesia (panduwista.com)

1. Museum Peta 
Fakultas Geografi, UGM
Jl. Kaliurang Km. 5, Sleman, Yogyakarta
Koordinat GPS : 7° 45' 59.04" S, 110° 22' 37.89"

Mesin pencetak Peta (panduwista.com)

Museum ini selain menyimpan peralatan cetak juga menyimpan berbagai peta hasil cetakan tersebut yang rata rata umurnya sudah sangat tua yakni mencapai ratusan tahun.


2. Museum Monumen Yogya Kembali (Monjali)
Jl. Lingkar Utara, Yogyakarta
Telp.: (0274) 868 225, 868 239
Koordinat GPS: 7° 45' 1.3" S, 110° 22' 7.4" E

Bunyi sirene tanda istirahat dibunyikan dari pos pertahanan Belanda. Di bawah komando Letkol Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, mulai menggempur pertahanan Belanda setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku penggagas serangan. Pasukan Belanda yang satu bulan semenjak Agresi Militer Belanda II bulan Desember 1948 disebar pada pos-pos kecil, terpencar dan melemah. Selama enam jam Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menduduki Kota Yogyakarta, setelah memaksa mundur pasukan Belanda. Sebuah kekalahan telak bagi pihak Belanda.

Sumber: yogyes


3. Museum Ullen Sentalu
Jl Boyong, Pakem, Yogyakarta
Koordinat GPS : 7° 36' 4.83" S, 110° 25' 33.15" E

Alasan dipilihnya Taman Kaswargan sebagai tempat Ullèn Sentalu ialah karena letaknya yang tinggi (lereng Gunung Merapi). Dalam pandangan filosofis masyarakat Jawa, gunung memiliki nilai mistik. Maka itu, museum ini secara implisit juga ingin menyampaikan bahwa berbagai hal yang direkam, dipamerkan, dan dikisahkan dalam tujuh ruang eksposisinya merepresentasikan keagungan warisan budaya Jawa. Nama Ullèn Sentalu itu sendiri merupakan akronim dari ulating blencong, sejatine tataraning lumaku. Berarti, museum ini berfungsi bak lampu penerang bagi kebudayaan Jawa yang kian meredup dan terkikis oleh perubahan zaman. Pendeknya, museum ini memiliki misi sebagai wahana pelestarian kebudayaan Jawa masa lalu yang luhur.

Sumber: jogjatrip

Kabupaten Bantul

Museum (Rumah Budya) Tembi (gpswisataindonesia.blogspot.com)

1. Museum Tembi (Rumah Budaya Tembi)
Jl. Parangtritis Km 8,4, Bantul, Yogyakarta
Koordinat GPS : 7° 51' 57.97" S, 110° 21' 21.41" E

Museum Rumah Budaya Tembi memiliki koleksi yang cukup variatif, yaitu, peralatan tradisional masyarakat jawa seperti peralatan dapur (tungku, dandang), persenjataan masyarakat jawa (keris, tombak), peralatan untuk bertani (bajak), peralatan seni (gamelan, batik). Tak ketinggalan pula koleksi peninggalan berupa foto-foto jaman dahulu, poster kuno, sepeda maupun sepeda motor kuno, bahkan perpustakaannya memiliki koleksi naskah hingga mencapai kurang lebih 5000 buah.

Untuk lebih terperinci, silahkan klik disini.

Museum Batik Ciptowening (kiosbukugema.wordpress.com)

2. Museum Batik Ciptowening
Ketandan Tengah, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta
Tel: (0274) 753 031, 0813 2876 2759.
Koordinat GPS : 7° 55' 18" S, 110° 23' 2" E

Joglo Cipto Wening sendiri merupakan Joglo tua yang telah berusia 200 tahun. Cipto Wening ini pernah dianugerahi peringkat 2 Rumah tradisional dalam kategori Joglo terbaik se-Daerah Istimewa Yogyakarta.

Museum Lingkungan Batik “Joglo Cipto Wening” memiliki 250 hingga 300 koleksi batik dari Jogja dan Solo. Batik Jogja sendiri berasal dari batik Imogiri, Bantul. Jogo Cipto Wening juga menyimpan koleksi batik yang berusia lebih dari 100 tahun. Konon, beberapa dari koleksi batik museum ini pernah dikenakan oleh Pakualam VII dan Pakualam VIII.

Jam buka museum:
Senin – Kamis, pukul 10.00 – 15.00 WIB.
Hari Senin libur

Museum Tani (gudeg.net)

3. Museum Tani
Desa Wisata Candran,  Kebonagung, Imogiri, Bantul, Yogyakarta
Telp. (0274) 786 5311.
Koordinat GPS : 7° 55' 40.48" S, 110° 22' 22.85" E

Meskipun wilayah terbesar Republik Indonesia merupakan lautan, namun pekerjaan petani lebih mendominasi daripada nelayan. Secara teknik, peralatan para petani sudah ada sejak seribu tahun lalu dan masih digunakan oleh para petani tradisional di Jawa. Untuk melihat bajak, ani-ani, luku, garu, dan beragam perlatan tani lainnya, Anda dapat mengunjungi museum ini.

Jam buka museum:
Senin – Minggu, pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Kabupaten Gunung Kidul

Museum Wayang Kekayon (jogjabiz.com)

1. Museum Wayang Kekayon
Jalan Wonosari Km 7, Yogyakarta
Koordinat GPS : 7° 47' 5.86" S, 110° 22' 36.22" E

Museum ini menempati tanah seluas 1,1 hektar dengan 9 unit bangunan dan di resmikan pada 5 januari tahun 1991 oleh Gubernur DIY Paku alam VIII.

Museum ini mengoleksi berbagai jenis wayang, seperti Wayang Purwo, Wayang Madyo, Wayang Tengkul, Wayang Klitik, Wayang Beber dan lain sebagainya.

Museum Kayu Wanagama (google.co.id)

2. Museum Kayu Wanagama 
Jl. Jogja-Wonosari km 30, Yogyakarta 55861
Desa Bunder, Kec. Playen, Gunungkidul.
Koordinat GPS: 7° 54' 45.8" S, 110° 31' 22.2" E

Ke halaman pertama
Previous Post Next Post