Desa Wisata Bejiharjo (Dewa Bejo) Gunung Kidul Yogyakarta

Oleh Tri Agus Yogawasista

Gua Pindul Caving Tubing

Bejiharjo merupakan desa di kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Desa ini berpenduduk lebih dari 1600 orang dan merupakan desa berkependudukan terbanyak di Kecamatan Karangmojo. Sebagian besar merupakan petani namun banyak pula yang menjadi pengrajin, PNS, maupun Berwiraswasta. Desa ini terdiri atas 20 dusun. Suasana gotong royong dan kerukunan sangat kental didesa ini.

Goa Pindul, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta

Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, merupakan pemenang pertama dari 10 (sepuluh) Desa Wisata 2012 di Indonesia yang berhasil meraih penghargaan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesia.

Bejiharjo terdiri dari 20 dusun meliputi Grogol I, Grogol II, Grogol III, Grogol IV, Grogol V, Grogol VI, Gunungsari, Kulwo, Banyubening I, Banyubening II, Ngringin, Karanglor, Karangmojo, Bulu, Gelaran I, Gelaran II, Sokoliman I, Sokoliman II, Gunungbang, Seropan.

Wisman mengikuti Gua Pindul Caving Tubing

Dengan luas wilayah 2200,94 ha dimana 25% nya merupakan hutan negara, Desa Bejiharjo merupakan desa terbesar dikecamatan Karangmojo.

Potensi Flora

Hutan kayu putih

Hutan kayu Sokoliman berada di Dusun Sokoliman, Desa Bjiharjo. Hutan kayu putih sokoliman mempunya ber hektar-hektar ladang yang ditanami pohon minyak kayu putih. Hasil penyulingan minyak kayu putih didistribusikan ke perusahaan yang berada di Yogya dan sekitarnya.

Hutan lindung

Di lokasi Sekretariat Desa Wisata Bejiharjo terdapat hutan lindung, berbagai tanaman langka yang unik, lengkap dengan informasi namanya. Salah satu yang paling unik adalah adalah pohon randu alas, karena dedaunan yang berserakan di bawah pohon ini tak satupun yang merupakan daun pohon itu sendiri, melainkan daun pohon yang lain. Para pemandu wisata lokal biasa menantang para pengunjung untuk mencari daun pohon randu alas yang gugur, sehingga wisata di gedong semakin menarik, Di sana juga terdapat pohon pelempoh, mojing, nyamplung, mundu, besole, keben, jambe, putat, wungu ke semua pohon-pohon tersebut jarang dijumpai di wilayah lain.

Potensi Budaya dan Seni Tradisional


Tari Gambyong

Desa Bejiharjo telah terdaftar secara resmi sebagai desa budaya di kabupaten Gunungkidul bersama dengan 10 desa lainnya. saat ini, beberapa potenlsi wisata telah dikelola secara swadaya oleh masyarakat dengan bimbingan dari dinas pariwisata setempat.

Banyaknya kesenian yang dimiliki desa ini menjadikannya satu dari sepuluh desa yang terdaftar secara resmi sebagai desa budaya di Kabupaten Gunungkidul. Beberapa kesenian yang terdapat di desa ini antara lain musik gejog lesung (atraksi para perempuan memukul lesung dengan alu beramai-ramai), permainan egrang, cokekan, reog, doger, sinden dan gamelan, wayang kulit, dan wayang beber. Kesenian yang menjadi ciri khas Desa Bejiharjo yaitu wayang beber.

Wayang beber adalah warisan Keraton Kasunanan Surakarta saat Sunan Paku Buwono II memimpin pada 1727, dan merupakan kesenian yang langka. Wayang beber yang asli hanya terdapat di 2 tempat yaitu di Pacitan, Jawa Timur, dan di Desa Bejiharjo, Gunungkidul.

Wayang Beber

Wayang beber terdiri atas empat lembar gulungan yang terbuat dari kulit kayu pohon melinjo, setiap lembar wayang beber berisikan empat adegan sehingga secara keseluruhan berjumlah sebanyak 16 adegan dengan lakon ki remeng mangunjoyo, dan dipentaskan oleh dalang dengan cara ditunjuk. Durasi waktu yang digunakan untuk mementaskan wayang beber hanya satu jam tiga puluh menit dan dimainkan oleh 12 orang, termasuk dalang dan parogo. Secara garis besar, wayang beber menceritakan kisah cinta Raden Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekar Taji.

Di samping wayang beber, kesenian yang umum dipertunjukkan baik secara khusus kepada wisatawan maupun dalam upacara adat setempat, yaitu reog dan doger.

Penyambutan tamu dengan Reog

Reog merupakan jenis kesenian rakyat yang bermuara dari cerita Panji, dan biasanya dimainkan oleh 10 orang, yang terdiri dari penthul dan tembem, prajurit udeng gilig, prajurit kuda kepang, penongsong dan para prajurit, dengan iringan musik kendang atau dhodok, bendhe, kecrek dan angklung. Reog sering dimainkan oleh anak-anak, di beberapa sekolah dasar terdapat kelompok reog yang biasa ditanggap untuk mengisi berbagai acara.

Doger adalah kesenian yang mirip dengan reog, namun umumnya dimainkan oleh orang dewasa karena aksi-aksinya yang berbahaya seperti memecah batu atau memakan memakan pecahan gelas. Kesenian doger mirip dengan jathilan yang telah dikenal lebih luas Setiap dusun di Desa Bejiharjo secara rutin mengadakan upacara adat yang disebut rasulan. Upacara ini adalah suatu perwujudan rasa syukur atas rezeki dan hasil bumi yang telah diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Upacara ini biasanya terdiri atas malam tirakatan, hiburan, dan kenduren (tumpengan). Dalam upacara ini umumnya dipertontonkan berbagai atraksi seperti reog, campursari, pentas anak, dan lain sebagainya.

Potensi Kerajinan

Sentra Kerajinan Blangkon

Penutup kepala (Blangkon)

Sentra kerajinan blangkon terletak di Dusun Bulu. Di dusun ini, banyak warga yang berprofesi sebagai pengrajin blangkon. Blangkon hasil produksi Dusun Bulu telah didistribusikan hingga ke berbagai daerah di Yogyakarta, termasuk di pasar tujuan wisata, Pasar Beringharjo. Berbagai jenis blangkon dihasilkan setiap harinya, mulai dari blangkon gaya Jogja, gaya Solo, hingga blangkon untuk anak-anak. Harganya pun bervariasi sesuai jenis dan kualitasnya.

Potensi Kuliner Khas


Gatot dan Tiwul

Desa Bejiharjo memiliki banyak pilihan kuliner yang menarik. Beberapa menu yang ditawarkan antara lain bakso, kripik bakso, ikan bakar, teh rosella, sega abang sayur lombok ijo, snack tradisional kue wella dan legondo, serta berbagai makanan hasil olahan ketela dan pisang seperti gatot dan kripik pisang. Banyak penduduk Desa Bejiharjo yang berprofesi sebagai pengusaha bakso, sebagiannya telah sukses dan memiliki cabang hingga ke berbagai daerah di luar Bejiharjo, bahkan di luar Gunungkidul.

Ikan bakar dan menu olahan ikan lainnya juga menjadi salah satu andalan di daerah ini, mengingat sektor perikanan di Desa Bejiharjo terbilang maju dengan ikan lele sebagai hasil utamanya. Di desa ini terdapat pula beberapa pemancingan dan rumah makan. Jenis ikan yang ditawarkan pun beragam, mulai dari gurameh, nila, lele, dan masih banyak lagi.

Wisata Pendidikan 

1. Budidaya Lele skala rumah tangga
2. Penyulingan minyak kayu putih
3. Proses pembuatan blangkon Solo maupun Mataram
4. Rute Panglima Besar Jenderal Sudirman

Wisata Budaya 


Situs Megalitikum, di Dusun Sokoliman, Desa Bejiharjo, Karangmojo

1. Situs Megalitik peninggalan Purbakala
2. Wayang Beber Remeng Mangunjoyo
3. Cerita Legenda Gedong Gelaran

Paket Wisata Alam

1. Sungai Oyo River Tubing


2. Gua Pindul Caving Tubing


3. Gua Glatik Caving


4. Sungai Oyo Off Road


Penginapan (Homestay)


Inap Desa (Homestay)

Inap desa (Homestay) ialah rumah orang awam yang menyediakan ruang atau bilik untuk disewakan kepada pelancong, agar juga bisa berinteraksi dan membaur dengan situasi dipedesaan. Konsep inap desa dapat menambah pendapatan penduduk tempatan seperti orang kampung tradisional.

Kami menyedikan Homestay dengan harga sangat terjangkau :
Rp.30.000.00/malam untuk umum
Rp.25.000.00/malam untuk mahasiswa

Informasi lebih lanjut hubungi



           
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Dewabejo RT 02, RW 15, Gelaran I, Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta
Telp : +62812 2792 3007 (Subagyo) dan +62857 4197 3511 (Arif) Pin BB : 22ED27A3
Website: https://desawisatabejiharjo.net
Koordinat GPS :  7° 55' 35.11" S, 110° 38' 50.42" E

Sumber : Berbagai artikel di Internet
Previous Post Next Post